• Sunday, July 20, 2008

    Miss Misteri

    28 january 2008
    Hari ini, aku dapat berjumpa dengan seseorang yang aku idolakan. Dia adalah sosok yang sempurna buatku. Seorang gadis yang jenius di bidang sains dan sastra. Namanya telah tembus dalam benteng internasional. Tak dapat di bayangkan aku dapat se-kelas dan se-bangku dengannya. Kuakui, dia adalah seseorang yang tertutup. Mungkin karena itulah dia dijuluki MISS MISTERI.

    29 january 2008
    Tak dapat dibayangkan, sosok yang selama ini kukagumi, miss misteri atau Rena yang telah membuat novel best seller dan penemuan-penemuan hebat mengajakku berbicara lebih dahulu. Mungkin akulah teman pertamanya atau teman terakhirnya.

    2 february 2008
    Hari ini Rena, sosok yang aku idolakan telah bercerita banyak tentang dirinya kepadaku. Tentang dirinya dan penemuan hebatnya yang membuatku berkali-kali berdecak kagum. Tapi, ketika kutanya akan harapannya. Dia berkata " aku ingin mati "

    6 maret 2008
    Ternyata, banyak bagian dari diri Rena yang tak kuketahui. Aku sadar akan hal itu ketika pertama kali berkunjung ke rumahnya. Aku bahkan di usir oleh orang tua Rena dengan alasan akan mengganggu konsentrasi Rena. Orang tua Rena mengunci anaknya sendiri di ruangan yang remang tanpa jendela yang berisi penemuan-penemuan Rena. Rena hanya bisa tertunduk pasrah.

    7 maret 2008
    Rena berkali-kali meminta maaf kepadaku atas kejadian 6 maret yang lalu. Akhirnya, Rena menceritakan tentang dirinya yang sebenarnya kepadaku. Tentang dirinya yang dulunya idiot, tentang dirinya yang berusaha untuk membuahkan prestasi, hingga dirinya yang tertekan, tak bahagia dan kesepian akibat paksaan orang tuanya. Sesaat aku bingung mengapa Rena ingin menceritakan semuanya kepadaku. Rena bilang karena aku sahabat terbaiknya.

    9 april 2008
    Mungkin hampir 1 bulan sejak Rena menceritakan semua kepadaku aku tak pernah melihat Rena. Ada apa gerangan? Susah payah aku menanyakan kepada teman atau guru. Tapi mereka hanya menjawab 'tidak tahu' atau mengalihkan pembicaraan ke pembicaraan lain. Kemanakah Rena?
    ***

    Tiriririt....riririt... Tiriririt....riririt...
    Bunyi ponselku memucahkan lamunanku yang sedang menulis diary. Setelah kubaca nama penelfonnya tanpa basa-basi aku mengangkat telfon itu.

    " halo Rena? Mengapa kamu tidak datang lagi ke sekolah Ren?" tapi yang kudengar hanyalah suara isak tangis Rena.

    " aku tidak tahan lagi atas semua paksaan ini Din! Aku mau mati Din. Terima kasih ya, din! Selama ini sangat menyenangkan.. Tut.. Tut.. Tut.. Telfonnya putus?.

    Aku segera berangkat menuju rumah Rena yang kurang lebih memakan waktu 20 menit.

    Di depan rumah Rena, terpasang bendera putih. Terdengar kasak kusuk kalau Rena ditemukan meninggal 2 jam yang lalu tanpa bukti yang dapat menyebabkan kematian. Kenapa Rena bisa meninggal? Kenapa Rena dapat meninggal 2 jam yang lalu padahal 20 menit yang lalu ia menelfonku? Semua masih MISTERI. Tapi yang kuketahui... sekarang Rena lebih bahagia.

    No comments:

    Fashion

    Beauty

    Travel