• Sunday, July 20, 2008

    Orang Baru

    Gelanggang yang berada di depan ku
    Jelas..... kecil
    Ku coba-coba terokainya dengan sentuhan jari halus ini...
    Ternyata...... dugaan ku meleset
    Hanya bermodalkan puisi
    Kini PC ku penuh berisi
    Dengan ide bernas penuh sensasi

    Kalau dulu highway yang sunyi
    Namun kini..... melintas pun tidak berani
    Nama-nama kalian umpama lampu yang berkerdipan
    Karya dan debat berbalas-balasan
    Membuat aku semakin kerdil terpesona pada kehebatan
    Siapa lagi kalau bukan kalian


    Kisah Sebuah Hati


    Ketika sebongkah es membungkus jantung
    Sebutir bintang memancarkan sinar
    Mengalirkan panas
    Mencairkan hati yang sekian lama beku
    Menghidupkan jiwa yang sekian lama mati

    Nyala bintang semakin terang
    Pintu hati tlah dibuka
    Ajak bintang menari di angkasa
    Awan langitpun terusir
    Kilau hati dan bintang kian mempesona

    Tibalah kini di ujung pagi
    Bintangpun harus pergi
    meninggalkan hati
    Haruskah hati mati dan membeku lagi .........

    SAYAP-SAYAP PATAH

    seperti sayap-sayap yang patah
    di keheningan sebuah senja
    lalu sayap-sayap meninggalkan peraduan
    bersama menutup malam
    ada sayap yang benar-benar patah
    dibalik terali


    Rubon (Rumah Kebon) Pak Arman

    menyusuri tepi danau
    aku seakan sampai pada keheningan
    di antara hutan beton dan akasia
    terhampar tanpa batas

    sedikit berjalan,
    kebon kacang dan singkong
    lidah buaya menjulur-julur
    jangkrik dan beberapa ayam hutan menyambung hidup

    rumahnya menyendiri
    cat putih, bersih dan elegan
    kokoh tapi sederhana
    berdiri mengangkangi sungai tanpa tepi

    aku datang lagi
    tanpa kemewahan dan keangkuhan
    segelas teh, sepiring singkong rebus
    ia hanya ingin sisa umurnya
    seperti elang yang hinggap tadi pagi

    kemudian dinginnya malam
    menggelitik ingatanku
    ada rasa yang sederhana
    dan apa adanya


    BONEKA

    diantara gemulai gadis ber-rok mini
    dan insyafku wanitaku
    terbungkus dan sederhana

    demo tak juga bubar
    lukisan yang tak pernah selesai
    kata-kata yang tak terkatakan
    dan gerak terbaca bila sadar
    wanitaku...

    wanitaku bonekaku
    teman mengentas sarapan pagi
    menghantar sepi merambat dalam mimpi
    seperti itik pulang senja

    wanitaku.. aku bonekamu
    membuka dan mendengar telingaku
    tanpa sadar aku muak dan hilang
    diri...

    ahh....
    aku ereksi disini
    aku ejakulasi hati

    wanitaku...
    aaa...

    aku tanpamu tanya



    DI MANAKAH RINDU ?

    Sejalan waktu yang kian lalu..
    kugapai rindu,
    kutunggu selalu… email yang kau janji dulu..
    kadang kuharus berebut dengan sang waktu…
    tatkala rindu tak terbendung; modemku juga enggan berkompromi
    dengan diriku…
    dimanakah dirimu..??
    kugapai sepi … kunikmati dingin ini sendiri… bersama seonggok rindu
    yang menghiburku dengan mimpi..
    dimanakah kamu?
    Komputer kasihku hiburkan diriku..lumatkan sepi ini dengan game..
    kala rindu menggapai kugadaikan dia pada sang waktu..
    modemku memberi sinyal tanda sudah tersambung; sayang… dirimu tak kunjung hadir .
    pudar mapat jera… beralas kaki berselimut dingin..
    beralas rindu…
    diriku kering… diatas rindu yang membalutku..
    dan bergelut dengan mimpi…
    memberiku lebih berarti..
    dimanakah dirimu kini…?
    yang kutahu… teknologi telah mematahkan semangat merayakan tubuh
    tapi menghantarkan roh-roh rindu lewat modem..
    aku bahkan tak peduli engkau dimana…
    yang penting memberiku segenggam air dan secangkir rindu
    kureguk hening kumampatkan sepi…. Kunikmati lagi sang rindu…
    memberi bara pada cinta kita..
    engkau di antartika, diriku di katulistiwa…itu tak berarti kini..
    asal modem dan komputerku menemaniku di sini bersama sang rindu..
    dimanakah dirimu?
    Aku tak peduli.
    Dimanakah rindu?
    Itu yang harus ada, agar cinta tetap terjaga

    WAHAI

    hai ... apa kabar?
    itu yang sering kusapakan
    pada matahari ketika datang

    hai... hari ini kabarmu bagaimana?
    kuucap di menjelang senja

    hai... kamu kemana saja?
    kemanapun kamu melangkah
    sungguh!
    aku peduli

    hai...
    cuma basa basi

    hai...
    aku peduli

    hai...
    kenapa kau tidak?

    No comments:

    Fashion

    Beauty

    Travel